Kamis, 14 Maret 2019

Instruksi PBNU Kepada Seluruh Warga NU

Tidak ada komentar:




Abdullah, NU Online | Kamis, 14 Maret 2019 15:48
Jakarta, NU Online
PBNU menginstruksikan seluruh warga NU untuk memperingati hari lahir (harlah) Nahdlatul Ulama ke-96 versi tahun Hijriah dengan melaksanakan istighotsah secara serentak di daerah masing-masing pada 16 Rajab 1440 H yang bertepatan dengan 23 Maret 2019 pukul 06.00 waktu setempat. 
Menurut Ketua PBNU Robikin Emhas instruksi ini untuk seluruh pengurus NU dari anak ranting hingga pusat serta pengurus 14 lembaga dan 18 badan otonom NU dari cabang hingga pusat, 36 pengurus NU di luar negeri (PCINU) serta pesantren dan majelis ta’lim, serta warga NU pada umumnya.
“Tujuan kegiatan ini adalah memohon pertolongan kepada Allah agar keluarga masyarakat dan bangsa kita senantiasa menjadi keluarga, mayarakat, dan bangsa yang aman damai, makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur; kegiatan ini juga bertujuan untuk mendoakan para ulama, pejuang, para syuhada shalihin yang merupakan perintis kemerdekaan Neagara Kesatuan Republik Indoonesia,” jelasnya di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (14/3).
Ia menambahkan, kegiatan bernama Istighotsah Kubra dan Tahlil Serentak Nasional ini bisa dipusatkan di masjid, mushala, pesantren, atau di tempat terbuka di lingkup cabang atau wilayah masing-masing.
Kegiatan ini, sambungnya, akan diikuti 10.985.100 orang dengan rincian sebanyak 8.980.350 orang yang dikoordinasi PWNU dan PCNU di seluruh Indonesia, sebanyak 2.000.000 orang yang dikoordinasi kalangan pesantren dan majelis taklim, serta 4.750 orang yang dikoordinasi PCINU di 36 negara.
Lebih lanjut ia mengatakan, Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar sebelumnya sempat mewacanakan peringatan harlah NU pada Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar NU di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, akhir bulan lalu.
“Ternyata sambutan pengurus wilayah dan cabang, serta warga NU sangat luar luar. Berdasarkan laporan yang masuk ke PBNU, jumlah yang ingin hadir, melebihi yang diperkirakan. Kita punya rincian detail jumlah orang dari tiap daerah,” katanya.
Oleh karena itu, kata dia, PBNU mempertimbangkan pelaksanaan tersebut dari berbagai aspek, terutama keamanan dan ketertiban, juga ketersedian tempat.
“Kita berpegang kepada kaidah fiqih, dar’ul mafasid muqadamun ala jalbil mashalih, mencegah dampak yang tak diharapkan lebih penting darpada kemeriahan seremonial. Juga kaidah riayah mashalihil ‘ammah; kemashalahatan untuk kepentingan umum harus didahulukan daripada kepentingan golongan,”
Sumber: http://www.nu.or.id/post/read/103612/pbnu-siap-gelar-istighotsah-kubra-dan-tahlil-serentak-nasional

Rabu, 13 Maret 2019

Ishari NU Jateng Diperkuat Empat Pilar Sahabat Nabi

Tidak ada komentar:
Blora, NU Online



Kepengurusan Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (ISHARI) NU Jawa Tengah periode 2018-2023 diperkuat empat pilar. Masing-masing pilar ulama, guru dan akademisi, pilar pengusaha dan swasta, pilar birokrasi dan politisi serta advokat dan insan pers.
"Kami ingin meneladani Rasulullah, dimana dalam misi perjuangannya beliau didampingi empat orang sahabat yang sangat terkenal, yakni, Abu Bakar, Umar, Usman dan Ali. Keempat sahabat tersebut menggambarkan empat pilar kekuatan," ujar Ketua Ishari NU Jawa Tengah, Sholihin Hasan, Rabu (21/11).
Menurutnya, empat pilar sahabat Nabi tersebut menggambarkan empat kekuatan. Abu Bakar As-Shiddiq menggambar pilar ulama atau kiai sepuh dan para pengambil kebijakan. Selanjutnya Umar bin Khattab menggambar pilar kaum pejuang dan pembela kebenaran seperti kaum advokat dan insan pers. Utsman bin Affan menggambarkan pilar pengusaha, swasta atau kaum ekonom.  Sementara Ali bin Abi Thalib me menggambar pilar kiai, pendidik dan kaum cendekia.
Sholihin yang juga dosen mata Ulumul Hadits di STAI Almuhammad Cepu itu mengatakan, dari 84 personil yang duduk di kepengurusan Ishari NU Jawa Tengah, ada 15 orang yang mewakili kaum ulama' atau kiai. Kemudian pengusaha dan swasta ada 8 orang, birokrat dan politisi ada 8 orang, advokat dan insan pers ada 7 orang. Selanjutnya guru dan kaum akademisi ada 41 orang.
"Ishari NU Jateng diperkuat akademisi dari UIN Walisongo, IAIN Pekalongan, UIN Jogjakarta, IAIN Surakarta, IAIN Kudus, STIK Kendal, STAIKA Alkamal Sarang, STAIBN Tegal, STKIP NU Tegal dan STAI Almuhammad Cepu," tambahnya.
Sejumlah politisi juga memperkuat kepengurusan Ishari Jateng. Mereka berasal dari sejumlah partai politik. Seperti Gerindra, PKB dan PPP.
Kepengurusan rencananya akan dilantik oleh Rais Aam PP Ishari NU, KH Hasib Wahab Chasbullah pada 25 November 2018. Pelantikan rencananya dipusatkan di halaman Masjid Al Ma'shum, Kidangan, Jepon, Blora. Acara dirangkai dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Haul KH Ma'shum Syamsudin dan pagelaran seribu anggota Ishari. Usai pelantikan PW Ishari Jateng juga dilanjutkan pelantikan PC Ishari NU Kabupaten Blora. (Sholihin Hasan/Abdullah Alawi)
Sumber: http://www.nu.or.id/post/read/99244/ishari-nu-jateng-diperkuat-empat-pilar-sahabat-nabi

Ishari Jateng Siap Kembangkan Hingga Tingkat Ranting

Tidak ada komentar:


Blora, NU Online
Pengurus Wilayah (PW) Ikatan Seni Hadroh Republik Indonesia (Ishari) NU Jawa Tengah, resmi dilantik, Ahad (25/11).
Ketua Pengurus Wilayah Ishari NU Jawa Tengah, Sholihin Hasan kepada NU Online, Senin (26/11) mengatakan, pemilihan Blora sebagai lokasi pelantikan sekaligus menjadi napak tilas sejarah NU.
"Setahun setelah NU berdiri dan terbentuk di Surabaya pada 1926, NU Blora menjadi pengurus cabang pertama yang mendeklarasikan diri pada awal Mei 1927," jelas Sholihin.
Ditambahkan Sholihin, target ke depan pihaknya akan fokus pada pengembangan organisasi hingga ke tataran ranting.
"Selain sudah dibentuk pengurus tingkat provinsi, nantinya akan dilanjutkan untuk pembentukan pengurus di tingkat cabang atau kabupaten atau kota, dan bahkan sampai terbentuk di tingkat ranting," paparnya.
Sholihin melanjutkan, dengan terbentuknya Ishari NU hingga tataran ranting ini, diharapkan ke depan upaya pelestarian kesenian hadrah di kalangan masyarakat, khususnya nahdliyin semakin terorganisir.
Selain pengembangan organisasi, pada kesempatan tersebut juga digelar Rapat Kerja Ishari NU Jateng, yang dalam salah satu perencanaannya, yakni untuk menggelar sejumlah kegiatan yang bertemakan pelestarian kesenian hadrah, di wilayah Jawa Tengah.
"Kita lestarikan kesenian hadrah, yakni dengan mengacu pada dasar-dasar amaliyah yang benar dan baik.  Hadrah, merupakan bentuk shalawat, dan bagian dari wujud mencintai Rasulullah," pungkas Sholihin. (Ajie Najmuddin/Muiz)

Sumber: http://www.nu.or.id/post/read/99499/ishari-jateng-siap-kembangkan-hingga-tingkat-ranting-

Pengurus ISHARI NU Jateng Dilantik

Tidak ada komentar:
TRIBUNJATENG.COM, BLORA 

Pelantikan Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia (Ishari) NU Provinsi Jawa Tengah (Jateng)‎ pada pekan ini, rencananya akan dilaksanakan di Kabupaten Blora.
Lokasi ini dipilih lantaran memiliki latar belakang sejarah yang kental dengan sepak terjang para ulama NU pada masa awal-awal berdirinya organisasi ini.
Demikian disapaikan Ketua Ishari NU Jateng, Sholihin Hasan. "Rencanynya pelantikan pengurus akan berlangsung pada Minggu (25/11) mendatang di kompleks Masjid Al Ma’shum Desa Kidangan Kecamatan Jepon," katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (20/11).
Disampaikan, momen pelantikan tersebut sekaligus napak tilas. Sebab berdasarkan sejumlah catatan, Blora merupakan cabang NU (non-pesantren) pertama di Indonesia.
Setahun setelah NU berdiri pada 1926, NU Blora mendeklarasikan diri pada awal Mei 1927. Catatan ini berdasarkan laporan majalah terbitan PWNU Jateng pada 1971.
"Pelantikan pengurus dilaksanakan di Blora, karena kita ingin napak tilas perjuangan para sesepuh NU di Blora," terang Sholihin.
Disebutkan, sosok pendiri NU Blora pada 1927 adalah KH Ma’shum Syamsudin, yang dimakamkan di lokasi tersebut. Kebetulan, pada 25 November mendatang, sambungnya, akan dilaksanakan pula haul KH Ma’shum Syamsudin di halaman masjid tersebut.
"Dengan pelantikan dilaksanakan bersamaan dengan acara haul tersebut, kami ingin tabarukan kepada beliau Mbah Ma’shum (KH Ma’shum Syamsudin, red)," imbuhnya.
Selain itu, saat deklarasi NU Blora 1927 dihadiri oleh KH Abdul Wahab Chasbullah, pahlawan nasional yang juga merupakan pendiri NU.
"Kebetulan pula, Pada 25 November nanti, yang akan melantik PW Ishari NU jateng adalah putra Mbah Wahab, yaitu KH Hasib Wahab Chasbullah. Beliau selaku Rais Am PP Ishari NU dan Ketua PBNU. Jadi ini semua untuk napak tilas perjuangan para sesepuh, selain itu Kabupaten Blora ini memiliki potensi dikembangkan seni Hadroh," pungkasnya.(*)
Sumber: https://www.google.com/amp/jateng.tribunnews.com/amp/2018/11/20/pengurus-ishari-jateng-segera-dilantik-di-masjid-peninggalan-pendiri-nu-blora

Lestarikan ISHARI NU

Tidak ada komentar:

Malang, NU Online

Dalam Musyawarah Wilayah (Muswil) Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) NU Jawa Timur menetapkan KH Mahmud al-Husori sebagai Rais Majelis Hadi dan Kiai M Nuruddin untuk Ketua Tanfidzi.
Ketua terpilih mengajak semua pihak bersama membangun Ishari NU Jatim. “Karena Ishari NU Jatim menjadi barometer Ishari secara nasional,” kata Kiai M Nuruddin, Sabtu (29/12).
Dalam pandangannya, Ishari adalah badan otonom atau banom NU termuda. “Ishari resmi menjadi banom pada Muktamar ke-33 NU di Jombang,” jelasnya.
Dirinya juga menginisiasi musyawarah tingkat nasional sehingga Ishari memiliki Rais Majelis Hadi dan Ketua Umum di tingkat pusat. “Maka dari itu Ishari NU Jatim menjadi percontohan skala nasional,” kata Kiai Nuruddin setelah ditetapkan sebagai Ketua Tanfidzi di Pesantren Sunan Kalijogo, Malang.
Dalam lima tahun masa khidmatnya yakni dari 2018 hingga 2023, Kiai Nuruddin akan terus merajut ukhuwah dalam kemandirian jamiyah. Ishari NU Jatim ke depan akan berdiri dengan kaki sendiri dan terus memberikan kemanfaatan kepada anggota Ishari.
“Kami bertekad akan menjadi banom NU seperti lainnya, meskipun kami masih baru,” tegasnya.
Selain itu, Kiai Nuruddin memiliki keinginan memperjuangkan Ishari sebagai budaya Jawa Timur. “Kalau di Aceh bangga dengan tarian saman, maka Jawa Timur juga punya Ishari yakni perbaduan hadrah dengan seni akan menjadi budaya khas nusantara,” jelasnya.
Dirinya mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Timur bahwa Ishari adalah budaya asli Jawa Timur sehingga bisa mendapatkan pengakuan. “Tidak hanya pengakuan, Jawa Timur akan bershalawat setiap saat bersama Ishari,” urai Kiai Nuruddin.
Selain itu, dirinya akan terus menggalakkan demi melestarikan budaya warisan ulama nusantara tersebut. Awalnya bacaan shalawat yang dibingkai dengan seni ini menjadi perekat bagi masyarakat. “Memang Ishari ini dalam membaca shalawat terlihat biasa, tapi kalau sudah diresapi akan terhanyut dalam bacaannya. Inilah nantinya yang akan kami teruskan kepada generasi muda,” tuturnya.
Ia mengakui, membaca shalawat dengan paduan antara Jawa dan Timur Tengah ini memang sulit, khususnya bagi mereka yang tidak memahami. “Tugas kami memberikan pemahaman kepada anak muda membaca shalwat dengan perpaduan Jawa dan Timur Tengah,” tutupnya. (Rof Maulana/Ibnu Nawawi)
Sumber: 
http://www.nu.or.id/post/read/101027/ketua-ishari-nu-jatim-bertekad-lestarikan-budaya-ulama-nusantara

Seputar ISHARI NU

Tidak ada komentar:
BEBERAPA KISAH SEPUTAR KEGIATAN ISHARI


Banyak sekali cerita cerita menarik dan bernuasa mistis religious yang terjadi didalam kegiatan ISHARI, baik yang dilakukan oleh para Wali maupun Ulama sehingga dapat menghasilkan kisah menarik dan penuh dengan ketakjuban seperti berikut ini :
1. Pada saat acara haul Mbah Karimah Kembang kuning Surabaya dimana pada acara tersebut pada malam harinya diadakan kegiatan Hadrah oleh Hadrotus Syeikh KH Abdurrokhim dan para Santrinya. Pada acara tersebut seperti biasanya dari pihak penyelenggara menyiapkan jamuan, namun ada yang ganjil dalam jamuan tersebut yaitu ada beberapa serdadu compeni belanda yang bermaksud membunuh KH Abdurrokhim dan para santrinya dengan cara memberikan racun pada makanan dan minuman yang akan diberikan, akan tetapi terjadi keanehan dimana ada sosok yang gagah dan perkasa serta berwajah tampan memakai jubah putih dan berkalung surban hijau datang mencegah kepada para serdadu sehingga para serdadu belanda tersebut lari pontang panting bahkan ada yang pingsan, pada saat dia sadar dari pingsannya maka ditanyailah dia tentang apa yang terjadi, dengan memohon maaf serta penuh rasa menyesal serdadu tersebut bercerita tentang maksud dan tujuannya serta kedatangan sosok yang datang melarang tersebut, ketika ditanyakan kepada Hadrotus Syekh KH Abdurrokhim siapakah sosok tersebut beliau tidak menjawab dan berlalu sambil tersenyum kecil ( subhanalloh !! mungkinkah itu Rosululloh datang menyelamatkan ummatnya yang tengah membaca riwayat beliau dan menyanjung beliau )
“ Cerita ini dari Gus Abdul Ghofur Nur.”
2. lain halnya dikembang kuning lain pula yang terjadi di sidosermo Surabaya dimana pada acara kegiatan Hadroh di situ para ibu ibu dikomplek pondok tersebut banyak yang sinis bahkan mencibir dengan bergumam “ ah , model bacaan maulid apa yang dibawakan kyai Abdurrokhim itu ? “ mungkin pada saat yang bersamaan beliau Hadrotus Syekh mengetahui hal tersebut, sehingga beliau sesumbar dan berkata “ saya tidak akan pernah hadroan disini kalau para ibu-ibu tidak takjub terhadap bacaan yang saya baca nanti, maka subhanalloh lagi-lagi kebesaran Alloh SWT ditunjukkan, ketika kyai mulai membaca Assalamu Alaika zainal Anbiya’I, para ibu ibu di areal komplek datang dengan tanpa rasa malu berduyun duyun melihat dan mendengarkan bacaan Maulid sampai dengan selesai, saking senangnya para ibu-ibu sampai lupa kalau harus menyiapkan hidangan untuk para tamu, maka jadilah acara tersebut diakhiri dengan tanpa ada jamuan karena para ibu-ibunya lupa memasak saking senangnya melihat kyai Abdurrokhim dan para santrinya ber Hadroh-an.
“ Cerita ini dari Gus Abdul Ghofur Nur.”
Sumber : Pengurus Cabang ISHARI KABUPATEN PASURUAN

Perjalanan ISHARI NU

Tidak ada komentar:
PERKEMBANGAN DAN PERJALANAN ORGANISASI ISHARI


Dalam perjalanannya Jamiyyah ISHARI tidak serta merta berjalan sukses dengan tidak adanya hambatan. Bahkan diceritakan bahwa pada awal perubahan Nama dari Jam’iyyah Hadroh menjadi ISHARI itupun penuh dengan pergolakan dan nyaris menimbulkan perpecahan dimana pada saat itu (sekitar tahun 1959 – 1966 ) kegiatan ini terpecah menjadi dua yaitu:
1. Kegiatan atas Nama ISHARI dibawah komando KH. Muhammad Bin Abdurrokhim selaku Rois Majlis Hadi sekaligus Mursyid yang didukung oleh Para Tokoh NU pada saat itu yang kegiatannya diadakan setiap hari Selasa malam Rabu.
2. Kegiatan atas nama MUSYAWARAH dibawah komando KH Ahadun sebagai Rois Majlis Hadi dan para Tokoh di Kota Pasuruan yang diadakan setiap hari Jum’at malam Sabtu
Demikian juga sebagai sebuah Organisasi di tubuh NU keberadaan ISHARI ini pun tak lepas dari perubahan-perubahan.pada Muktamar NU ke 30 tahun 1999 di Lirboyo ISHARI dimasukkan dalam pembinaan LSB NU (Lembaga Seni Budaya NU) dan pada Muktamar NU ke 31 tahun 2004 di Boyolali ISHARI dipindah menjadi organisasi dibawah Binaan Lembaga Jam’iyah Ahlit Thoriqoh Al Mu’tabaroh An Nahdliyyah (Ketika itu masih jadi lembaga) dan pada Muktamar NU ke 32 di Makasar kalimat “ISHARI“ justru lenyap dari AD/ART NU.
Sehingga pada saat ini,(disaat belum adanya petunjuk yang jelas atas kedudukan ISHARI di dalam tubuh NU maupun Thoriqoh).maka kepengurusan ISHARI tingkat Wilayah Jawa Timur tengah mengurus Badan Hukum ke Kementerian Hukum dan HAM di Jakarta dalam upaya melegalkan Organisasi ini.
Menyikapi perkembangan yang terjadi serta semakin banyaknya keanggotaan ISHARI di Kabupaten Pasuruan, maka pada tanggal 10 Juni 2012 bertempat di Kecamatan Rejoso, pengurus ISHARI Cabang Kabupaten Pasuruan berupaya mengembalikan jatidiri ISHARI sebagai salah satu kesenian yang bernuansa Ibadah dan berbasis Thoriqoh dengan terus berupaya untuk menciptakan kemandirian Organisasi serta dalam rangka melestarikan satu-satunya kesenian islami yang lahir dipasuruan dan diwariskan oleh para ulamadan Auliya’ di Pasuruan hususnya. Dan hal itu diwujudkan dengan melaksanakan MUSCAB Kabupaten Pasuruan Tahun 2012 dengan agenda
1. Merumuskan kembali PD/PRT ISHARI Cabang Pasuruan
2. Menyusun Program kerja Organisasi
3. Memilih kepengurusan periode 2012 – 2017.
Hasil dari keputusan MUSCAB tersebut akan mdigunakan untuk mengurus permohonan Badan Hukum.
 
back to top